DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KAB. BANDUNG
Jl. Arjasari - Ciparay Kab. Bandung

Rabu, 03 Agustus 2011

FILSAFAT PENDIDIKAN

MAKALAH
FILSAFAT PENDIDIKAN
(Saepuloh, S.Pd mahasiswa Pascasarjana UNPAS)

Ketika kita berbicara tentang filsafat, sangatlah sulit bagi kita untuk mendefinisikan filsafat itu sendiri. Bagaimana kita bisa mendefinisikan filsafat dengan benar, padahal ketika kita berfilsafat disanalah kita bertanya ” apa benar? dan bagaimana sesuatu itu dikatakan bahwa itu benar?”.
Karakteristik berfikir filsafat itu ada tiga, yaitu: mendasar, menyeluruh dan spekulatif. Sedangkan kajian pokok filsafat menurut Jujun S Suriasumantri (1999) itu mencakup tiga aspek, yatu : apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika), mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika) , serta apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika).
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari UU diatas, pendidikan dapat didefinisikan sebagai usaha sadar dan terncana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat merubah prilakunya ke arah yang lebih baik (positif), baik prilaku kognitif, afektif, konatif dan motorik.
Filsafat pendidikan merupakan cabang pengetahauan yang mempelajari secara mendasar, menyeluruh dan spekulataif tentang pendidikan dan hal-hal yang ada disekitar pendidikan. sedangkan ruang lingkup filsafat pendidikan itu mencakup logika, etika, dan estetika pendidikan.
Waini Rasyidin (2007), mengemukakan bahwa ada beberapa aliran filsafat dan mazdhab filsafat pendidikan;
1. Pandangan filsafat naturalisme
aliran filsafat naturalisme mempunyai konsep bahwa tujuan pendidikan secara radikal ialah pertumbuhan manusia alami ditengah masyarakat yang hidup serasi dengan lingkungan alam dan juga lingkungan sosial. secara moderat juga tujuan pendidikan ialah kesehatan jasmani dan rohani. Pengajaran menurut pandangan filsafat naturalisme, diawali dengan observasi dan eksperimen sebelum menarik kesimpulan prinsip-prinsip umum sesuai dengan pola fikir induktif.
2. Pandangan filsafat idealisme
aliran idealisme berkeyakinan secara rasional dan berfikir deduktif bahwa alam semesta dihasilkan dari karya suatu instansi kecerdasan dan bersifat selaras dengan sifat hakikat manusia.
3. Pandangan filsafat realisme
Menurut realisme, bahwa alam ini bersifat abstrak dan psikhis. dalam bidang pendidikan lairan ini terfokus pada tujuan pendidikan untuk membina kemampuan manusia melakukan interrelasi yang konstruktif dalam hubungan manusia dengan warga masyarakat dan melakukan penyesuaian diri dengan alam.
4. Pandangan filsafat pragmatisme
Dalam bidang pendidikan, filsafat pragmatisme terfokus dalam penerapan berfikir reflektif secara mendasar ke dalam kurikulum dan metode pembelajaran.
5. Faham elektisisme
Elektisime tidak didasarkan atas suatu sistem berfikir melainkan berusaha mengambil berbagai unsur, inti sari, dan ide-ide dari aliran diatas.
6. Faham filsafat eksistensialisme
Inti aliran eksistensialisme ialah filsafat hidup yang lebih menghormati hak hidup manusia sebagai individu dari pada kebaikan dan nilainya dirusak dan dijajah orang lain.
7. Pandangan filsafat pendidikan dengan pendekatan subtansi sosio-budaya.
Pandangan filsafat pendidikan dengan pendekatan subtansi sisio-budaya merupakan pandangan filsafat yang berorientasikan pada kultur yang lebih luas.
Pancasila sebagai falsafah bangsa kita, seyogyanya menjadi landasan berfikir tentang hakikat pendidikan bangsa Indonesia, yang berketuhanan, dan berkeadilan sosial untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang berakhlak mulia dan beradab.
Pandangan-pandangan filsafat di atas sebetulnya dipengaruhi oleh situasi dan kondisi pada zamannya, sehingga tidak menutup kemungkinan pada masa yang akan datang terdapat pandangan filsafat atau madzhab filsafat yang baru dalam pendidikan
Dengan sedikit kita membahas tentang filsafat pendidikan, diharapkan dengan menggunakan filsafat kita bisa menjernihkan, memperkaya, dan mengkordinasikan pemakaian bahasa untuk menafsirkan segala pengetahuan manusia dan alam semesta.


Referensi :
• Surya Muhamad (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.
• Suriasumatri, Junjun S (1999). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
• Tafsir Ahmad (1999). Filsafat Umum. Bandung : Remaja Rosdakarya.
• UPI (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung : Pedagogiana Press.